Posted on March 20, 2010
Penelitian
korelasional adalah penelitian yang menghubungkan dua (atau lebih)
variabel pengukuran dari kelompok yang sama, sedangkan penelitian ex
post facto membandingkan dua (atau lebih) kelompok variabel yang sama.
Pada penelitian ini menemukan suatu hubungan antara dua variabel,
peneliti mengatakan bahwa variabel tersebut berkorelasi. Di dalam
korelasi, variabel-variabel dianggap sejajar, artinya tidak ada variabel
bebas (prediktor) dan variabel terikat (respon) seperti halnya regresi
linier. Kekuatan dan arah hubungan dijelaskan dengan suatu indeks kuantitatif disebut koefisien korelasi.
koefisien menunjukkan arah hubungan. Jika koefisien mempunyai tanda
positif, ini berarti bahwa jika salah satu variabel meningkat, yang lain
juga meningkat. Contoh, korelasi antara tinggi dan berat badan adalah
positif, karena orang-orang tinggi cenderung lebih berat dan orang-orang
pendek lebih ringan. Koefisien negatif menunjukkan bahwa sebagai salah
satu variabel meningkat sedangkan yang lain menurun. Nilai koefisien
korelasi menunjukkan kekuatan hubungan dari variabel-variabel. Koefisien
yang nilainya berkisar dari 1,00 (menunjukkan hubungan positif yang
sempurna), 0 (menunjukkan tidak ada hubungan) untuk -1,00 (menunjukkan
hubungan negatif).
bah, jdi kalo ada negatif d depannya menunjukkan arah dari variabel dan bukan merupakan aljabar.....
BalasHapusajir....nggak usah banyak komentar...pelajarin dulu...haha
BalasHapusvery@jangan kebanyakan belajar statistik mulu'....skali2 belajar statiski cinta ku hahahahahhhhhhhhhhhhhhhahahahhahaha